Link Slot : slot deposit 5k
Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali melontarkan pernyataan kontroversial terkait perang antara Ukraina dan Rusia. Dalam wawancara terbarunya di sebuah stasiun televisi nasional, Trump menegaskan bahwa negosiasi damai antara Ukraina dan Rusia tidak akan berhasil tanpa kehadirannya langsung dalam pertemuan dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin.
“Saya harus duduk bersama Putin. Tanpa itu, perang ini tidak akan berhenti,” ujar Trump dengan tegas. Ia menyatakan bahwa selama ia masih di luar pembicaraan, konflik akan terus berlarut-larut, dan korban sipil akan terus berjatuhan.
Trump mengaku memiliki pendekatan pribadi yang mampu menekan Putin tanpa perlu menggunakan kekuatan militer. Ia juga menyebut bahwa hanya ia yang “bisa menyelesaikan konflik ini dalam waktu 24 jam” jika terpilih kembali sebagai presiden. “Saya mengenal Putin. Dia tahu cara saya berbicara. Kami bisa menyelesaikan ini dengan kesepakatan yang adil dan cepat,” kata Trump.
Selain itu, Trump menyalahkan pemerintahan Joe Biden karena dinilainya gagal meredam eskalasi konflik sejak awal. Ia menyebut pendekatan Biden terlalu pasif dan birokratis, sehingga tidak membawa dampak berarti terhadap jalannya perang.
Pernyataan Trump langsung menuai tanggapan dari berbagai pihak. Beberapa analis hubungan internasional menilai pernyataan Trump terlalu ambisius dan retoris. Namun, sebagian pengamat politik mengakui bahwa Trump memang memiliki hubungan komunikasi yang unik dengan para pemimpin otoriter, termasuk Putin.
Ukraina maupun Rusia belum merespons secara resmi klaim Trump tersebut. Namun, Kremlin sebelumnya sempat menyebut bahwa Rusia “terbuka untuk dialog” jika mediator internasional bersikap netral dan pragmatis.
Dengan pernyataannya ini, Trump sekali lagi menegaskan peran dirinya sebagai sosok kuat dalam percaturan geopolitik global, meskipun ia belum kembali memegang jabatan publik.