RADICALTHOUGHT – Musakhan, makanan nasional Palestina, bukan hanya sekedar hidangan; itu adalah cerita tentang budaya, tradisi, dan identitas sebuah bangsa yang kaya rasa. Hidangan ini, yang berbahan dasar ayam dengan rempah-rempah dan bawang, dibalut dengan roti taboon yang lembut, mencerminkan keramahtamahan dan kekayaan kuliner Palestina.

Sejarah dan Kebudayaan:

Musakhan memiliki akar yang mendalam dalam sejarah dan tradisi Palestina. Hidangan ini berasal dari desa-desa di wilayah Tepi Barat, di mana keluarga akan berkumpul untuk menikmatinya saat musim panen zaitun. Zaitun, yang merupakan komoditas penting di Palestina, juga menjadi bintang dalam hidangan ini lewat minyak zaitun yang berlimpah dan memberikan aroma serta rasa yang khas.

Bahan dan Persiapan:

Bahan utama Musakhan adalah roti taboon, ayam, bawang, kacang pinus, dan tentu saja, minyak zaitun. Rempah-rempah penting lainnya yang tidak dapat diabaikan adalah sumac, yang memberikan rasa asam dan warna merah khas pada hidangan. Ayam yang sudah dimarinasikan dengan rempah-rempah ini kemudian dipanggang hingga matang sempurna, ditemani dengan bawang yang telah dikaramelisasi dalam minyak zaitun dan ditaburi dengan kacang pinus yang garing.

Persiapan Musakhan:

Langkah-langkah pembuatan Musakhan adalah sebagai berikut:

  1. Marinasikan ayam dengan sumac, garam, dan merica.
  2. Tumis bawang dalam minyak zaitun sampai lunak, lalu tambahkan lebih banyak sumac.
  3. Panggang ayam hingga keemasan dan masak sepenuhnya.
  4. Panggang roti taboon dengan menyebarkannya dengan campuran bawang dan minyak zaitun, lalu letakkan ayam di atasnya.
  5. Hiasi dengan kacang pinus yang telah disangrai dan sajikan hangat.

Pentingnya Musakhan bagi Masyarakat Palestina:

Musakhan lebih dari sekedar makanan; itu adalah simbol persatuan dan kebersamaan. Dalam setiap acara keluarga atau perayaan besar, Musakhan sering hadir sebagai hidangan utama yang menandakan kebersamaan dan memperkuat ikatan sosial. Hidangan ini juga membawa pesan penting tentang ketahanan dan kegigihan masyarakat Palestina dalam menjaga warisan kuliner mereka di tengah tantangan sosial-politik.

Kesimpulan:

Musakhan adalah karya kuliner yang melampaui sekedar rasanya yang lezat. Ini adalah hidangan yang menggugah kenangan, mempersatukan keluarga, dan merayakan warisan Palestina. Ketika sepiring Musakhan disajikan, itu tidak hanya menyajikan nutrisi untuk tubuh, tetapi juga menghangatkan jiwa dengan cerita dan tradisi yang dibawanya.